TUJUAN UTAMA DIBALIK PELAKSANAAN UKG
October 23, 2015
Add Comment
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan
menyiasati disparitas kompetensi guru di pusat dan daerah dengan menggunakan
hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015. Hal ini dikemukakan Santi Ambarukmi,
Kepala Sub Direktorat Perencanaan Kebutuhan Guru, Penguatan Kualifikasi dan
Kompetensi Pendidik, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen GTK Kemendikbud), secara tersirat
saat mensosialisasikan UKG 2015 melalui talkshow di RRI Pro 3, pagi ini, Selasa
(20/10/2015).
Kasubdit Santi mengungkapkan tujuan dari penyelenggaraan UKG
2015 adalah untuk memetakan kompetensi guru, setelah itu akan ada pelatihan
yang akan diberikan. “Yang diketahui,
kita lihat adanya perbedaan kompetensi guru di daerah. Jika kita buat mapping
(kompetensi), ada materi pelatihan, bisa tahu guru lemah dimana. Misalkan,
Santi, mencontohkan, ada guru Kimia mengikuti UKG untuk dilihat kemampuan
profesionalnya bagaimana, kemudian (hasil UKG) dijadikan modal untuk mapping
soal pelatihan. “Nanti kita lihat disparitas kompetensi (guru) antara pulau
Jawa dengan provinsi, pedesaan,” ujar Santi.
UKG merupakan ujian terhadap penguasaan kompetensi
profesional dan pedagogik di dalam ranah kognitif, sebagai dasar penetapan
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan bagian dari penilaian
kinerja guru. Penyelenggaraan UKG 2015 berlangsung pada tanggal 9-27 November
2015.
Alur pendataan peserta ukg
Sumber pendataan peserta UKG 2015 adalah gabungan data guru
yang dihimpun dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan Bagimu Negeri. Kasubdit
Santi mengungkapkan ada sebanyak 3.015.315 total guru di seluruh Indonesia,
yang berasal dari jenjang Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan akan mengikuti
UKG. Jumlah ini mengerucut menjadi 2.949.122 orang yang terdaftar untuk
mengikuti UKG. “UKG ini akan diikuti oleh guru di luar Pendidikan Agama, yang
berada di bawah pengelolaan Kementerian Agama. Sehingga, data rekap calon
peserta UKG dari gabungan Dapodik dan Padamu Negeri menjadi 2.949.122 orang,”
ujar Santi. Namun, Santi menjanjikan jumlah ini akan bertambah, karena semua
guru wajib untuk mengikuti UKG 2015.
Kemudian, data tersebut akan diberikan kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk diverifikasi
kelengkapannya. “Disinilah, saat pendaftaran, guru menempuh dengan cara
memverifikasi data yang sudah ada di dinas pendidikan Kabupaten/Kota masing,”
ujar Santi. Sehingga, guru tidak perlu mendaftar, cukup verifikasi data, terutama
untuk mata pelajaran diajar, dan tempat bertugas, karena kedua hal ini
berkaitan dengan penentuan tempat uji kompetensi guru (TUK). Adapun batas waktu
verifikasi sampai dengan 23 Oktober 2015.
Ongko, penelepon dari Madiun, menanyakan mengenai kejelasan
status guru yang memilik Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK),
tapi tidak masuk ke dalam daftar verifikasi. “Saudara saya memiliki NUPTK, tapi
dia tidak terdaftar di dinas pendidikan, itu bagaimana supaya dapat ikut UKG,”
ujar Ongko. Pada kasus ini, Santi menganjurkan untuk calon peserta dapat
mendaftarkan diri ke operator yang berada di masing-masing dinas pendidikan
Kabupaten/Kota. Selanjutnya, operator tersebut akan mendaftarkan calon peserta
kepada Kemendikbud.
“Operator itu berada di masing-masing dinas pendidikan,
kemungkinan guru tidak terdaftar walau memiliki NUPTK adalah (mungkin) karena
data Dapodik tidak diperbaharui,” ujar Santi. Kemudian, Santi melanjutkan,
kalau pun guru tetap tidak terdaftar untuk tahun ini, maka guru tersebut dapat
mencoba di tahun depan. “Rencananya, kami akan mengadakan UKG tiap tahun,”
jelasnya.
Naskah soal
Pada sisi materi soal, Santi mengungkapkan UKG 2015 akan
mengutamakan kompetensi guru untuk diuji. Maksudnya, materi soal UKG dibuat
berdasarkan bidang tugas masing-masing guru, sehingga akan berbeda dengan
materi soal UKG sebelumnya yang menekankan kompetensi guru sebagai seorang
sarjana.
“Sebelumnya, yang kita uji dasar kompetensi dari seorang
sarjana, sekarang sesuai dengan bidang tugas masing-masing, misalkan guru
matematika SMP maka yang diujikan adalah materi untuk Matematika SMP,” ujar
Santi.
Jenis mata pelajaran (mapel) yang diujikan adalah sebanyak
200 paket soal dengan 200 mapel. Pada saat ujian, masing-masing guru akan
diberikan satu mapel dengan waktu ujian selama dua jam atau 120 menit dengan
jumlah soal sebanyak 60-100 soal. Guru pun dapat mempersiapkan diri menjelang
ujian dengan mempelajari kisi-kisi UKG. Kisi-kisi UKG sudah diunggah sesuai
mata pelajaran yang akan diujikan pada situs gtk.kemdikbud.go.id, atau
sergur.kemdiknas.go.id.
UKG sistem online
Pelaksanaan UKG akan berlangsung dengan dua sistem yaitu
manual (offline), dan media jaringan (online). Sistem manual dilaksanakan di
daerah yang tidak terjangkau jaringan internet, tidak memiliki ruangan yang
berisi laboratorium komputer, dan tidak terhubung di dalam jaringan internet. Sedangkan,
sistem online (media jaringan) akan dilaksanakan di daerah yang terjangkau
jaringan internet, memiliki ruangan yang berisi perangkat laboratorium
komputer, dan tergabung di dalam jaringan internet.
Pada sistem online, Kasubdit Santi mengungkapkan minimal
sebanyak 20 guru untuk ditempatkan di dalam ruang TUK. Santi menggarisbawahi
UKG online akan dibuat dengan banyak versi, yaitu sesuai dengan jumlah peserta
ujian. “Walaupun ada 11 guru sama mata pelajaran yang diuji, tapi soalnya
berbeda,” ujarnya. Hasil UKG dapat langsung dilihat. Disinilah adanya
transparansi dalam penyelenggaraan UKG online. “Kalau salah 30 dari 100 akan
terlihat nilainya 70,” ujar Santi. Nilai itu akan menjadi pride untuk mengukur
dirinya sendiri bagi guru. Kalau di pusat, (nilai) itu ingin melihat pembinaan
seperti apa yang perlu diberikan nantinya. Naskah soal akan berbentuk pilihan
ganda dengan empat pilihan.
Persiapan UKG online
Penyelenggaraan UKG pertama kali dilakukan secara offline
dengan peserta sebanyak 300 ribuan guru. Pada UKG tahun kedua berlangsung
secara online. Ini pun diberlakukan bagi daerah yang sudah siap dengan ujian
online. Baru tahun ini pelaksanaan UKG secara online dan offline bagi seluruh
guru di Indonesia. Tahun ini, sebanyak 36 kabupaten kota dari 500-an kabupaten
kota yang mengikuti UKG sistem online.
Penyelenggaraan UKG sistem online menggunakan jaringan lokal
yang digunakan oleh masing-masing TUK. “Kita tidak libatkan satu provider, tapi
kita pakai jaringan yang ada di situ,” ujarnya. Sehingga, saat listrik mati
maka guru tidak akan mengulangi dari awal UKG tersebut, karena datanya sudah
tersimpan, tinggal melanjutkan.
Uji coba UKG sistem online pun turut dilakukan yaitu dengan
menyediakan sarana belajar UKG online. “Uji coba ini berlangsung mulai hari ini
sampai tiga hari ke depan, atau mau coba aplikasi ujian bisa juga minggu depan,
sebelum ujian juga ada sesi latihan juga, ada pertanyaan untuk langsung ujian
atau latihan soal,” ujar Santi. *** (Gloria Gracia)
0 Response to "TUJUAN UTAMA DIBALIK PELAKSANAAN UKG"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda