DPR MULAI SOROTI GURU HONORER
December 15, 2015
Add Comment
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru RI, Sulistyo,
menyatakan saat ini Indonesia kekurangan 520.000 guru dan jumlah itu akan terus
bertambah saat ribuan guru Instruksi Presiden memasuki masa pensiun pada tahun
2018-2023.
"Di seluruh Indonesia kekurangannya mencapai 520
ribuan, itu pada 2015 ini. Yang pensiun 400 ribu orang " kata Sulistyo di
Batam Kepulauan Riau, Selasa, (15/12/2015).
Kekurangan guru terjadi di seluruh Indonesia, baik kota
besar dan kecil. Jumlah guru akan semakin berkurang pada tahun 2018 sampai
2023, saat puluhan ribu guru yang ditugaskan melalui Instruksi Presiden di
seluruh Indonesia memasuki pensiun.
"Guru Inpres tahun 1974 sampai 1975 pensiun
besar-besaran dan 2018 sampai 2023, puncaknya yang tertinggi," kata pria
yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah RI itu.
Sayang berkurangnya jumlah guru belum dibarengi dengan upaya
pemerintah untuk menambah tenaga pengajar.
Sulistyo menilai pemerintah belum serius menambah jumlah
guru. "Memang melihat ada rencana pemenuhan guru, tapi kurang bagus. Tidak
ada pengangkatan," kata dia.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komite III DPD RI, Hardi
Selamat Hood berharap pemerintah bergerak cepat untuk menambah jumlah guru demi
kelangsungan pendidikan anak-anak.
Masih banyak guru honorer terutama kategori dua (k2) yang
belum diangkat oleh pemerintah. Karena itu, honor guru masih sangat terbatas.
Sementara janji pemerintah untuk mengangkat guru honorer masih belum dipastikan
keputusannya.
“Kita tahu bahwa masih banyak guru honorer k2 yang belum
diangkat hingga saat ini,” ujar Anggota Komisi X DPR, My Esti Wijayati dalam
Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).
Sedangkan guru honorer sebagian besar telah mengabdi selama
hampir sepuluh tahun. Sementara gaji mereka masih sangat kecil dan sangat
terbatas bagi kehidupan mereka.
Karena kondisi tersebut, Anggota PDIP ini berharap
Kemendikbud bisa mengupayakan dalam memberi honor minimal untuk mereka.
Setidaknya, kata dia, untuk menghargai mereka yang sudah berkontribusi dalam
dunia pendidikan selama bertahun-tahun.
Esti mengaku bahwa masalah guru honorer memang bukan
tanggung jawab Kemendikbud maupun komisi X. Namun tidak ada salahnya jika
Kemendikbud bisa membicarakan hal ini dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenpanRB).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Anggota Komisi X lainnya,
Rinto Subekti. Menurut dia, Kemendikbud bisa memperkuat dana invasing untuk
para guru honorer. Dana ini bisa menjadi stimulan guru honorer sembari menunggu
kepastian pengangkatan mereka.
“Setidaknya sesuai dengan UMR daerah masing-masing,” kata
Anggota Fraksi Demokrat ini. Namun sebelumnya memang harus ada verifikasi dan
validasi terhadap guru honorer juga.
Pada kesempatan sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Anies Baswedan berjanji akan memberikan perhatiannya kepada guru
honorer. Ke depan, dia menegaskan, akan membicarakan usulan tersebut kepada
MenpanRB terlebih dulu.
0 Response to "DPR MULAI SOROTI GURU HONORER"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda