INDONESIA MINIM LULUSAN PASCA SARJANA
December 10, 2015
Add Comment
Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia
(Aptisi) Edy Suandi Hamid mengatakan, Indonesia masih kurang lulusan pasca
serjana. Hal ini terlihat dari Kampus-kampus kesulitan untuk menambah dosennya.
Untuk itu, lulusan-lulusan terbaik diharapkan bisa melanjutkan studinya lagi.
Edy menuturkan, jika ada kesempatan melanjutkan jenjang
pendidikan formal lebih tinggi, seperti S-2 dan S-3, para lulusan Strata satu
(S-I) untuk tidak berhenti belajar karena Indonesia tertinggal jauh dari
negara- negara ASEAN lainnya.
"Kita jauh tertinggal lulusan pasca sarjananya
dibandingkan dengan Singapura, Malaysia, Filipina ataupun Thailand dan India.
Untuk itu para lulusan baru didorong mencari beasiswa untuk studi ke jenjang
selanjutnya," kata Edy kepada SP ,Rabu (9/12).
Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Islam Indoensia(UII)
Yogjakarta ini menuturkan, selain kekurangan lulusan pasca serjana. Indonesia
juga kekurangan tenaga terampil.
Berdasarkan data ASEAN Productivity Organization, jumlah
tenaga terampil di Indonesia juga sangat terbatas. Hanya 4,3% dari 1.000 tenaga
kerja yang terampil. Sedangkan di Malaysia dan Singapura sudah mencapai 32 dan
34 %.
Oleh karena itu, di luar pendidikan formal, Edy menegaskan,
para lulusan PT juga harus terus belajar secara informal maupun nonformal
karena belajar itu tiada hentinya sampai akhir hayat.
"Belajar tidak berhenti, terlebih ilmu pengetahuan
berkembang pesat dan peradaban manusia semakin maju, sehingga setiap insan
harus mengikuti perubahan dengan secara terus menerus menambah
pengetahuannya," kata dia.
0 Response to "INDONESIA MINIM LULUSAN PASCA SARJANA"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda