TERNYATA MENTERI ANIES TAK HADIR PADA HUT PGRI DI GBK, INI ALASANNYA
December 14, 2015
Add Comment
Sejumlah menteri dan Kepala Daerah turut menghadiri puncak
perayaan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang digelar di Stadion
Gelora Bung Karno (GBK), hari ini. Namun, Menteri Pendidikan Anies Baswedan
tidak tampak dalam jajaran pejabat yang hadir.
Ketidakhadirannya dalam acara tersebut, menurut Anies
lantaran tidak mendapatkan undangan resmi dari PGRI.
"Mendikbud tidak diundang karena itu tidak hadir dalam
acara di Gelora Bung Karno," ujar Anies.
Anies mengaku tak mempermasalahkan dirinya tak diundang
dalam acara tersebut. Ia menilai acara yang biasanya digelar bersamaan dengan
Hari Guru Nasional (HGN) itu merupakan acara internal PGRI dan bukan acara
peringatan hari guru yang biasanya digelar tiap bulan November.
"Acara HUT PGRI, yang untuk pertama kalinya juga
diputuskan digeser oleh PGRI ke bulan Desember, adalah kegiatan internal
organisasi yang patut dihormati sesuai dengan perundangan yang memberikan hak
untuk berkumpul dan berserikat," ucap mantan Rektor Universitas Paramadina
itu.
Menurut Anies pemerintah secara resmi telah menggelar puncak
peringatan HGN pada tanggal 24 November 2015 lalu. Acara yang juga dihadiri
oleh Presiden Joko Widodo itu, imbuh dia, merupakan acara pertama yang
dilakukan oleh pemerintah untuk semua guru di Indonesia dan bukan hanya
guru-guru yang tergabung dalam satu organisasi tertentu.
"Hari Guru Nasional (HGN) ditetapkan lewat Keppres
78/1994 sebagai peringatan resmi negara dan baru tahun 2015 inilah untuk
pertama kalinya pemerintah menyelenggarakan HGN sebagai sebuah acara negara
untuk semua guru," ucap Anies.
Dalam acara yang dihadiri ribuan anggota PGRI itu, hadir
Menko PMK Puan Maharani mewakili Presiden Jokowi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo
dan Gubernur Banten Rano Karno yang akan mendapat penghargaan dari PGRI. Mereka
memakai baju seragam PGRI.
Dalam acara itu, juga diberikan sejumlah penghargaan kepada
beberapa Kepala Daerah , seperti pemberian penghargaan Dwija Praja Nugraha
kepada Gubernur Jawa Timur, Banten, Maluku, Gorontalo; Bupati/Wali Kota
Pasuruan, Landak, Siak, Nganjuk. selain itu, penghargaan juga diberikan kepada
para guru inspiratif dan dedikatif di daerah 3T (terdepan, terluar, terpencil).
Selain itu pada kesempatan lain, Menteri Anies kembali
menegaskan bahwa di masa-masa sebelumnya, peringatan HUT PGRI selalu disatukan
dengan peringatan Hari Guru Nasional.
Namun, saat ini peringatan Hari Guru Nasional tidak lagi
identik dengan PGRI. Pemerintah menginginkan agar peringatan hari guru dapat
dirasakan dan diikuti oleh seluruh guru di Indonesia dan bukan dari kelompok
atau asosiasi guru manapun.
"Selama selama Orde Baru hingga pemerintahan
sebelumnya, HGN disatukan dengan HUT sebuah organisasi yaitu PGRI. Kini bukan
era Orba (Orde Baru), di mana asosiasi hanya tunggal," ucap Anies melalui
keterangan tertulis kepada Liputan6.com.
Anies menegaskan, peringatan hari guru tidak bisa
diidentikkan dengan satu instansi atau kelompok guru saja. Sebab, saat ini guru
dapat bebas mendirikan kelompok atau asosiasi mana pun.
"Kini semua bisa mendirikan asosiasi dan sepanjang
sesuai dengan peraturan/perundangan maka negara melindungi dan bersikap sejajar
terhadap semua asosiasi," ujar Anies.
Menurut Anies, pemerintah telah menggelar perintahan Hari
Guru Nasional pada tanggal 24 November 2015 lalu di Istora Senayan, Jakarta.
Dalam acara tersebut turut hadir Presiden Joko Widodo dan ribuan guru dari
berbagai provinsi di Indonesia.
Acara yang tersebut, imbuh Anies merupakan acara resmi yang
digelar pemerintah untuk seluruh guru di Indonesia.
"Hari Guru Nasional (HGN) ditetapkan lewat Keppres
78/1994 sebagai peringatan resmi negara dan baru tahun 2015 inilah untuk
pertama kalinya pemerintah menyelenggarakan HGN sebagai sebuah acara negara
untuk semua guru," ucap Anies.
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI),
Sulistiyo sebelumnya meminta kepada sejumlah kementerian agar tidak mencurigai
agenda pelaksanaan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI.
"Kita sangat menyayangkan adanya sikap kecurigaan
berlebihan dari pemerintah dalam hal ini Menpan-RB dan Kemendikbud, yang
mendadak menerbitkan surat edaran sebagai reaksi atas peringatan HUT
PGRI," ucap Sulistiyo di Jakarta.
Dia mengatakan, PGRI merupakan organisasi legal yang diakui
pemerintah, sehingga tak perlu surat edaran macam itu terbit.
"Tidak ada yang perlu dicurigai ketika PGRI mengundang
dari seluruh Indonesia untuk merayakan HUT ke-70. Acara ini legal dan Sah dapat
izin dari kepolisian," tegas dia.
Sulistiyo juga memastikan seluruh kegiatan PGRI tidak ada
yang menentang atau berlawanan dengan pemerintah. Bahkan PGRI selalu ingin
bergandeng tangan dan mendukung kebijakan Pemerintah yang tujuannya
menyejahterakan guru.
0 Response to "TERNYATA MENTERI ANIES TAK HADIR PADA HUT PGRI DI GBK, INI ALASANNYA "
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda