AKHIRNYA KETUM PGRI SULISTYO ANGKAT BICARA TERKAIT SURAT LARANGAN GURU UNTUK HADIRI HUT PGRI DAN HGN DARI MENPAN
December 09, 2015
Add Comment
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
Sulistiyo menilai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(Menpan-RB) telah berupaya memberangus organisasi profesi guru melalui surat
edaran Nomor B/3909/M.PANRB/12/2015 tertanggal 7 Desember 2015 yang isinya
menghimbau guru untuk tidak menghadiri peringatan HUT PGRI dan Peringatan Hari
Guru Nasional tanggal 13 Desember 2015
"Surat edaran itu pertanda menteri menggunakan arogansi
kekuasaan untuk memberangus PGRI sebagai organisasi profesi guru yang selama 70
tahun menjadi mitra strategis pemerintah," kata Sulistiyo melalui siaran
pers diterima di Jakarta, Selasa (8/12/2015).
Sulistiyo mengatakan, surat edaran yang berisi permintaan agar
guru tidak mengikuti perayaan hari ulang tahun PGRI di Gelora Bung Karno,
Jakarta, pada Minggu (13/12/2015) telah menyakiti, melecehkan, dan mencemarkan
nama baik PGRI.
Namun, Sulistiyo berharap para guru tetap tenang dan tidak
terprovokasi.
Dia menilai surat edaran itu sebagai bentuk ketidakpahaman
terhadap PGRI, organisasi profesi guru Indonesia yang lahir dan berjuang
bersama rakyat membangun pendidikan dan karakter bangsa.
"Masa PGRI memperingati ulang tahun yang ke-70, dengan
dihadiri guru-guru anggotanya dianggap mengurangi citra guru sebagai pendidik
profesional. Apa dasarnya? Kami kasihan beliau tidak cermat dan tampak
dimanfaatkan pihak lain," tuturnya.
Sulistiyo mengatakan, PGRI sangat berempati kepada Presiden
Joko Widodo. Namun, dia menyayangkan menteri yang seharusnya membantu Presiden
malah kerap membuat heboh dengan membuat kebijakan di luar tugas pokok dan
fungsinya.
Menurut Sulistiyo, surat edaran tersebut membuat pertanyaan
serius bagi PGRI, ada apa antara Menpan-RB Yuddy Chrisnandi dengan kementerian
terkait sehingga seolah-olah mengganggu peringatan hari ulang tahun PGRI yang
telah menjadi tradisi dan selalu didukung pemerintah.
"Kami yakin Presiden akan marah bila tahu menterinya
menerbitkan surat edaran semacam itu. Surat edaran itu sangat memalukan,"
katanya.
Sulistiyo menyatakan puncak peringatan hari ulang tahun PGRI
akan tetap berlangsung sesuai rencana pada Minggu (13/12) pukul 09.00 di
Stadion Utama Gelora Bung Karno dan dihadiri 100.000 guru dari seluruh
Indonesia.
"Kami berharap Presiden Jokowi bisa hadir untuk
memberikan pengarahan," ujarnya.
Sebelumnya, Menpan-RB Yuddy Chrisnandi mengeluarkan surat
edaran tentang Perayaan Hari Guru 2015 yang ditujukan kepada kepala daerah dan
kepala dinas pendidikan di seluruh Indonesia pada Senin (7/12/2015).
Dalam surat edaran tersebut, Yuddy menyatakan tugas utama
guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Yuddy meminta para guru untuk fokus memberikan pelayanan
pendidikan yang berkualitas kepada peserta didik dan semua aktivitas guru harus
merujuk pada tujuan pendidikan nasional dan kode etik guru.
Untuk itu, Yuddy mengimbau para guru untuk menghindari semua
bentuk aktivitas yang dapat mengurangi citra guru sebagai pendidik profesional,
antara lain ikut serta dalam kegiatan perayaan guru dan peringatan PGRI yang
dikemas sebagai bagian dari Hari Guru Nasional.
Yuddy menyatakan semua kegiatan terkait Hari Guru Nasional
2015 telah selesai dilakukan Presiden Jokowi pada 24 November 2015. Upacara
peringatan Hari Guru Nasional telah dilakukan pada 25 November 2015.
Sementara itu Kepala Biro Hukum Komunikasi dan Informasi
Publik Kemenpan dan RB Herman Suryatman membenarkan adanya surat edaran
tersebut. Surat itu, kata dia, dikirim ke gubernur, bupati/wali kota dan
seluruh kepala Dinas pendidikan.
Herman mengatakan, kementerian tidak melarang namun hanya
mengimbau guru karena peringatan HGN 2015 sudah dirayakan Presiden Jokowi pada
24 November lalu.
Upacara peringatannya juga sudah dilakukan di seluruh
Indonesia pada 25 November. "Kita hanya mengimbau secara persuasif karena
peringatan Hari Guru sudah selesai dilakukan," kata Herman, Selasa
(8/12/2015)
Sementara itu rencananya PGRI akan menggelar acara
peringatan HUT PGRI di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 13 Desember
mendatang.
Ketua Umum PB PGRI Sulistiyo mempertanyakan dasar Menpan
menerbitkan surat edaran tersebut. Jika dikaitkan dengan profesionalisme maka
surat edaran itu dinilai tidak tepat karena peringatan itu dilaksanakan pada
Minggu 13 Desember 2015.
Sementara Peringatan HGN yang sudah dihadiri Presiden 24
November lalu, kata dia, justru diselenggarakan pada hari kerja.
Sulistiyo menerangkan, meski Menpan RB sudah menerbitkan
surat edaran namun agenda perayaan yang akan dihadiri 100.000 guru di Gelora
Bung Karno akan tetap berlangsung.
Presiden Joko Widodo pun, sambung dia, sudah diundang datang
dan dia meyakini Presiden akan tetap datang menemui para tenaga pendidik ini
yang akan datang dari seluruh penjuru Indonesia untuk memberikan pengarahan.
0 Response to "AKHIRNYA KETUM PGRI SULISTYO ANGKAT BICARA TERKAIT SURAT LARANGAN GURU UNTUK HADIRI HUT PGRI DAN HGN DARI MENPAN"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda