Beban Dan Tantangan Bagi Guru Kelas Dan Guru Bidang Studi
May 17, 2016
Add Comment
Pemerintah telah melakukan penyempurnaan terhadap instrumen
dalam kurikulum 2013 (K-13). Salah satu poin dalam penyempurnaan itu adalah
terkait dengan sistem penilaian terhadap sikap (karakter) peserta didik.
Saat kurikulum 2013 belum disempurnakan, sebagian besar guru
merasa terbebani dengan sistem penilaian sikap peserta didik. Mereka kesulitan
ketika harus memberikan penilaian terhadap sikap siswa.
Kepala SMP 6 Purwokerto, Sugeng Kahana, mengungkapkan dalam
kurikulum 2013 yang telah disempurnakan, guru tidak lagi dibuat bingung dengan
sistem penilaian terhadap sikap siswa. Namun demikian, bukan berarti seluruh
guru terbebas dari sistem penilaian tersebut.
Menurut dia, ada beberapa guru mata pelajaran yang tetap
harus memberikan penilaian terhadap sikap atau karakter peserta didik. Mereka
merupakan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan pendidikan
agama Islam.
Dalam kurikulum 2013 yang telah disempurnakan tersebut,
beban guru mata pelajaran PKn dan pendidikan agama Islam bisa lebih berat, bila
dibandingkan guru untuk mata pelajaran yang lain. Pasalnya mereka tetap
memiliki tugas untuk memberikan nilai terhadap sikap dan perilaku peserta
didik. Selain itu, materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa juga erat
kaitannya dengan pendidikan karakter.
Kendati demikian, lanjut dia, untuk memberikan materi
tentang pendidikan karakter, pada dasarnya seluruh guru memiliki tanggung jawab
yang sama. Artinya seluruh guru tanpa kecuali harus memberikan pendidikan
karakter kepada peserta didik dengan cara menyelipkannya pada mata pelajaran
yang diampu.
”Seluruh guru tetap berkewajiban menyampaikan materi
pendidikan karakter. Pasalnya dalam kurikulum 2013 titik beratnya adalah
penanaman pendidikan karakter kepada peserta didik,” ujarnya.
Kasi Kurikulum Dikdas Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas,
Agus Wahidin, mengatakan selama ini salah satu instrumen kurikulum 2013 yang
menjadi keluhan sebagian guru adalah terkait penilaian sikap peserta didik.
Penilaian tersebut seakan menjadi momok yang menakutkan bagi para guru.
Namun dengan adanya penyempurnaan kurikulum tersebut,
terutama mengenai mekanisme penilaian sikap peserta didik, para guru bisa
sedikit lega. Mereka tidak lagi dibuat pusing, sebab sistim penilaian yang
diterapkan sudah tidak lagi ribet dan membebani.
Terkait dengan penerapan kurikulum 2013 yang telah
disempurnakan, dia menjelaskan, saat ini sedang memasuki tahap persiapan
pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi calon instruktur.
Agus menambahkan, dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada
tahun ajaran baru nanti, Kabupaten Banyumas mendapatkan tambahan kuota sekolah
jenjang SMP penerap kurikulum 2013 sebanyak 18 sekolah.
”Bila digabung dengan tahun lalu, maka tahun ini jumlah SMP
yang akan menerapkan kurikulum 2013 menjadi 23 sekolah, sebab tahun lalu ada
lima sekolah yang ditunjuk untuk melaksanakan,” tandasnya.
Sumber : berita.suaramerdeka.com
0 Response to "Beban Dan Tantangan Bagi Guru Kelas Dan Guru Bidang Studi "
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan.. Klik facebook Jika ingin berkomentar dengan menggunakan akun facebook anda